Kamis, 04 Februari 2010

NONTON BARENG 500 DAYS WITH SUMMER


Apa jadinya jika seorang pria mengharapkan cinta seorang perempuan yang ternyata hanya menganggapnya sebagai teman biasa, padahal mereka berdua sudah melakukan banyak hal bersama seperti layaknya sepasang kekasih? Apakah itu membuat mereka semakin percaya akan cinta sejati, atau sebaliknya? Itulah isi film 500 Days of Summer, sebuah film cinta yang mengisahkan ironi dalam cinta. Satu hal yang pasti, film ini bukan film cinta biasa. Dengan pemilihan lagu-lagu yang cenderung indie, tampilan sinematografis yang ‘nyeni’, plus cara penuturan kisah yang menggunakan alur maju-mundur, film ini layak ditonton di rumah (bagi teman-teman yang belum menontonnya bersama di YOUTH CS 4 Februari 2010).

Banyak pelajaran bermakna tentang cinta yang dapat didiskusikan dari film ini. Misalnya saja mengenai cinta kita kepada Tuhan: apakah selama ini kita pernah merindukan dan mencintai Tuhan sama seperti ketika kita sedang jatuh cinta kepada kecengan atau pacar kita? Tuhan mau kita memiliki perasaan tersebut kepada-Nya, jangan sampai kita mencintai seseorang melebihi cinta kita kepada Tuhan. Seperti lagu Robert and Lea: Deeper in love with You. Kemudian, ketika kita sedang down karena patah hati, itu adalah hal yang wajar. Namun jangan sampai lupa untuk bangkit lagi dari keterpurukan. Selain itu, saat kita sedang jatuh cinta tetap perlu aware akan segala hal yang terjadi, jangan sampai saking kasmarannya sehingga akal sehat diabaikan dan memaksakan diri untuk hubungan yang tidak jelas arahnya. Ketika kita mengharapkan sesuatu terhadap orang yang kita sukai, jangan berlebihan supaya jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kita tidak terlalu kecewa. Hehehehe...

Nah, sekian liputan kali ini. Ditunggu ya kehadirannya di acara-acara pemuda selanjutnya! :)
[be]

Senin, 01 Februari 2010

FEBRUARI 2010



Mari datang temans! :D